OMNI Hospital Group semakin meningkatkan layanan dan fasilitas kesehatan demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Salah satunya adalah meningkatkan program CT Scan dosis rendah atau dalam dunia medis disebut dengan Low Dose Computed Tomography (LDCT). Sebuah alat untuk deteksi dini kanker paru-paru yang bisa mendeteksi terjadinya kelainan paru secara lebih efektif.
Bukan hanya bisa mendeteksi adanya kelainan paru-paru saja, program LDCD di RS Omni Pekayon juga bisa menunjukkan terjadinya Coronary Artery Calcium Scoring dimana merupakan suatu indikator dari penyakit jantung koroner. Sesuai dengan penelitian di Eropa bahwa skrining LDCT memberikan manfaat besar untuk membantu mengurangi kematian akibat penyakit kanker paru-paru hingga 26% pada kaum pria dan 61% pada kaum wanita.
Layanan Deteksi Dini Kanker Paru di RS Omni Hospital Pekayon
Inovasi yang diberikan oleh OMNI Hospitals group dalam hal pelaksanaan program LDC berhasil mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Rumah sakit ini diakui sebagai OMNI Hospitals LDCT Project-Preventing Lung Cancer Mortality in Indonesians pada ajang Healthcare Asia Award 2019 yang berlokasi di Conrad Centennial Singapore.
OMNI Hospitals Group juga pernah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional lainnya. Orthopedic Center OMNI Hospitals Group berhasil mendapatkan penghargaan dari Global Health and Travel Award 2019 se kawasan Asia Pasifik sebagai Orthopaedic Service Provider Of The Year Award Ini Asia Pasifik. Pengakuan ini diberikan pada acara APAC Healthcare & Medical Tourism Award yang dilaksanakan di Malaysia.
RS Omni Pekayon menyadari bahwa kasus penyakit tidak menular semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Sebut saja penyakit kanker paru-paru, kanker usus besar, penyakit jantung, serta berbagai penyakit lainnya yang ada hubungannya dengan gaya hidup. Oleh karena itu, permintaan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas pun menjadi semakin tinggi.
Tingginya Kasus Kanker dan Paru-Paru di Indonesia
Sesuai dengan data WHO bahwa profil kasus kanker di Indonesia saat tahun 2004 adalah 21,8% pada pria dan 9,1% pada wanita menyebabkan kematian. Kasus ini terutama berkaitan dengan penyakit kanker paru-paru. Sementara itu, data statistik WHO pada 2018 juga menunjukkan bahwa ada sekitar 61,4 juta perokok aktif yang ada di Indonesia.
Shrikanth selaku CEO OMNI Hospitals Group menyatakan bahwa OMNI Hospitals Group akan terus berupaya meningkatkan inovasi dan layanan terbaik dari 8 centers of Excellence yang telah dimiliki. Diantaranya adalah Digestive Center, Cardiovascular Center, Neuroscience Center, Precision Medicine, Urology Center, Kawasaki Center, Orthopedic Center, dan Oncology Center.
CEO OMNI Hospitals Group tersebut menyatakan bahwa rumah sakitnya akan lebih fokus pada inovasi layanan pendeteksian dini. Tujuannya adalah untuk memberikan prognosis yang jauh lebih baik dalam pengobatan serta pencegahan penyakit tertentu yang bisa berkembang menjadi fase yang lebih parah atau lebih serius.
Berdiri sejak tahun 1972, OMNI Hospitals Group selalu memberikan layanan kesehatan terbaik dengan didukung oleh para tenaga profesional. Diantaranya adalah sekitar 311 dokter spesialis serta para ahli medis yang masing-masing memiliki kompetensi di bidangnya. OMNI Hospitals Group sendiri telah mempunyai 4 unit rumah sakit yang berada di kawasan Jabodetabek, yaitu RS Omni Pulomas, RS Omni Alam Sutera, RS Omni Cikarang, dan yang terakhir adalah RS Omni Pekayon.
Saat ini, OMNI Hospitals Group juga bekerjasama dengan aplikasi Halodoc untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat. Halodoc sendiri merupakan sebuah aplikasi untuk memberikan layanan kesehatan secara online kepada masyarakat. Selain bisa konsultasi secara langsung dengan dokter via chat, pengguna aplikasi juga bisa buat janji dengan dokter untuk bertemu di rumah sakit guna melakukan pemeriksaan.